Barangkali Anda sudah mempelajari tektonisme dan mencan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Seperti kita ketahui, gerak epirogenesa positif adalah naiknya permukaan air laut. Sedang gerak epirogenesa tiegatif adalah turuhhya air laut. Hal itu tentu saja akan berpengaruh terhadap bidang pelayaran, khusus-nya di daerah sekitar pelabuhan. Di pelabuhan dangkal, mungkin sekali kapal tidak bisa merapat ke dermaga. Sebaliknya, pada saat air laut naik, kapal-kapal akan bisa merapat ke dermaga.
Gerak epirogenesa positif-dan riegatif tidak berpengaruh pada pelayaran samudra, tetapi pada pelayaran antarpulau akan ada , pengaruhnya.
Hal lain yang berkaitan dengan tektonisme dan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia adalah terjadinya pegu-nungan lipatan dan patahan. Sumber-sumber minyak bumi, umumnya terdapat di daerah pegunungan lipatan. Bahkan, menurut Umgrove, ladang minyak bumi di Indonesia selalu terdapat di daerah idio geosihklinal. Daerah idio geosinklinal tidak lain adalah daerah lipatan. Sedang daerah patahan, bermanfaat bagi bidang pertambangan dan pariwisata.
Hal lain yang berkaitan dengan tektonisme dan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia adalah terjadinya pegu-nungan lipatan dan patahan. Sumber-sumber minyak bumi, umumnya terdapat di daerah pegunungan lipatan. Bahkan, menurut Umgrove, ladang minyak bumi di Indonesia selalu terdapat di daerah idio geosihklinal. Daerah idio geosinklinal tidak lain adalah daerah lipatan. Sedang daerah patahan, bermanfaat bagi bidang pertambangan dan pariwisata.
Daerah-daerah tambang terbuka umumnya terletak pada daerah patahan. Di samping itu, pegunungan (horst) dan lembah (slenk) bisa dijadikan objek pariwisata yang menarik. Yang tidak kalah pentingnya, di daerah patahan akan timbul mata air yang berguna bagi bidang pertanian.
Pengaruh vulkanisme terhadap kehidupan manusia, dapat menguntungkan tetapi dapat juga merugikan. Di antara yang menguntungkan, antara lain:
a. Abu vulkanik yang dikeluarkan bcrsifat menyuburkan tanah pertanian di sekitarnya. Hal itu berarti meningkatkan produksi pertanian daerah di sekitarnya.
b. Gejala pascavulkanik merupakan objek wisata yang menarik. Misalnya: bekas kepundan, geyser, dan kawah yang selalu
mendidih seperti di Dieng, solfatar, fumarol, danau bekas kawah, mata air panas, dan air mineral (belerang) untuk obat.
c. Bahan-bahan galian, misalnya belerang, besi, emas, dan perak, biasanya terdapat di daerah bekas vulkan. Demikian juga bahan-bahan bangunan, seperti pasir, batu, dan batu apung, banyak dihasilkan di daerah vulkan.
d. Daerah gunung api yang tinggi merupakan daerah penangkap hujan. Tanah subur dengan curah hujan cukup banyak, memungkinkan terjadinya hutan alami yang baik. Hal itu akan berpengaruh terhadap ekoslstem daerah itu. Mata air bertambah banyak, sehingga pada musim kemarau tidak terjadi kekeringan. Pada musim penghujan, tidak. terjadi erosi dan banjir
a. Abu vulkanik yang dikeluarkan bcrsifat menyuburkan tanah pertanian di sekitarnya. Hal itu berarti meningkatkan produksi pertanian daerah di sekitarnya.
b. Gejala pascavulkanik merupakan objek wisata yang menarik. Misalnya: bekas kepundan, geyser, dan kawah yang selalu
mendidih seperti di Dieng, solfatar, fumarol, danau bekas kawah, mata air panas, dan air mineral (belerang) untuk obat.
c. Bahan-bahan galian, misalnya belerang, besi, emas, dan perak, biasanya terdapat di daerah bekas vulkan. Demikian juga bahan-bahan bangunan, seperti pasir, batu, dan batu apung, banyak dihasilkan di daerah vulkan.
d. Daerah gunung api yang tinggi merupakan daerah penangkap hujan. Tanah subur dengan curah hujan cukup banyak, memungkinkan terjadinya hutan alami yang baik. Hal itu akan berpengaruh terhadap ekoslstem daerah itu. Mata air bertambah banyak, sehingga pada musim kemarau tidak terjadi kekeringan. Pada musim penghujan, tidak. terjadi erosi dan banjir
Akibat-akibat yang merugikan antara lain:
' a. Pada waktu terjadi letusan, kemungkinan terjadi banyak korban. Lebih-lebih jika letusan itu disertai lahar panas, awan panas atau bahan-bahan padat dalam jumlah besar. Hal itu tentu akan sangat merugikan daerah yang terlanda, tidak hanya harta benda tetapi juga nyawa. Pada waktu terjadi letusan Gunung Kelud, ribuan jiwa meninggal akibat lahar panas yang dikeluarkannya. Juga ketika terjadi letusan Gunung Agung, ribuan jiwa meninggal dunia disertai korban dan harta yang tidak terhingga banyaknya
b: Korban jiwa dapat terjadi akibat gas beracun yang dikeluarkan pgda saat terjadi erupsi. Misalnya pada waktu terjadi .letusan kawah Timbang dan Sihila pada tahun 1979. Sekitar 149 jiwa mati karena menghirup gas beracun.
' a. Pada waktu terjadi letusan, kemungkinan terjadi banyak korban. Lebih-lebih jika letusan itu disertai lahar panas, awan panas atau bahan-bahan padat dalam jumlah besar. Hal itu tentu akan sangat merugikan daerah yang terlanda, tidak hanya harta benda tetapi juga nyawa. Pada waktu terjadi letusan Gunung Kelud, ribuan jiwa meninggal akibat lahar panas yang dikeluarkannya. Juga ketika terjadi letusan Gunung Agung, ribuan jiwa meninggal dunia disertai korban dan harta yang tidak terhingga banyaknya
b: Korban jiwa dapat terjadi akibat gas beracun yang dikeluarkan pgda saat terjadi erupsi. Misalnya pada waktu terjadi .letusan kawah Timbang dan Sihila pada tahun 1979. Sekitar 149 jiwa mati karena menghirup gas beracun.
Demikian Penjelasan Pengaruh vulkanisme terhadap kehidupan.Semoga menambah wawasan tentang vulkanisme pada gunung
0 Response to "Pengaruh Vulkanisme Terhadap Kehidupan"
Posting Komentar