Gerhana Bulan
Lintasan bulan mengelilingi. bumi tidak satu bidang dengan lintasan bumi mengelilingi matahari (bidang ekliptika). Atau dengan kata lain, lintasan bulan mengelilingi bumi tidak satu bidang dengan ekliptika, tetapi membentuk sudut sebesar 5°. Karena itu kedua bidang itu (yaitu lintasan bulan dan lintasan, bumi/ekliptika) akan berpotongan. Titik potong kedua bidang itu disebut simpul. Pada saat bulan beroposisi dengan matahari dan terletak pada salah satu simpul (atau sekitarnya) maka akan ter jadi gerhana.
Jika bulan dalam keadyan oposisi dan terletak pada simpul sehingga umbra bumi menutupi bulan, dikatakan terjadi gerhana bulan total atau gerliana bulan sempurna.Jika bulan dalam keadaan oposisi dan terletak di sekitar simpul sehingga penumbra bumi menutupi bulan, maka dikatakan gerhana bulan sebagian.
Gerhana bulan terjadi pada saat bulan sedang purnama, yaitu akhir minggu ke-2 (lihat bentuk semu bulan). Berikut ini gambar gerhana bulan sempurna.
Untuk mengetahui gerhana bulan terjadi atau tidak, perlu dihitung panjang bayang-bayang bumi, jarak matahari, dan jarak bumi-bulan.
Supaya hitungan menjadi sederhana kita menganggap bahwa:
1. lintasan bumi dan lintasan bulan bulat seperti lingkaran
2. kedua lintasan itu dianggap berimpit
3. jarak matahari-bumi, diambil rata-ratanya sebesar 23.500 r; (r adalah jari-jari bumi)
4. jarak bumi-bulan juga diambil rata-ratanya, sebesar 60 r,
sedang jari-jari matahari = ±109 r
jari-jari bulan = ± 0,27 r
jari-jari bumi = r
Pada gambar di atas, coba perhatikan segitiga BE. E1 dan segitiga EPD
Jadi kcdua segitiga itu sebangun.
Karena sebangun, berlaku perbandingan: EE1 : E'B = PD : DE. Jika PD dimisalkan dengan X, perbandingan di atas menjadi:
jarak bumi-bulan = 60 r. Jadi bayang-bayang bumi lebih besar dari pada jarak bumi-bulan, sehingga gerhana bisa terjadi. Bagaimana sifat gerhana bulan tersebut? Untuk mengetahui hal itu kita perlu menghitung lebar bayang-bayang bumi di tempat bulan berada. Kita ketahui bahwa jari-jari bulan = 0,27 r. Sekarang kita perhatikan segitiga DPE dan D2PF.
Kedua segitiga itu sebangun, sebab:
Karena sebangun, berlaku perbandingan:
PD2 : PD = D2F : DE. Jika kita misalkan D2F (separuh bayang-bayang bumi di bulan) = Y, perbandingannya menjadi:
PD2 : PD = Y : DE
(218 r - 60 r) : 218 r = Y : r
Diketahui bahwa jari-jari bulan = 0,27 r. Harga itu jauh lebih kecil dari pada harga separuh bayang-bayang bumi di bulan.
Jadi dapat terjadi gerhana bulan sempurna atau total (asal bulan terletak pada salah satu simpul).
Gerhana Matahari
Gerhana ini terjadi pada saat bulan mati atau bulan baru dan bulan dalam kedudukan konjungsi (pada siang hari) serta terletak pada simpul atau sekitar simpul.
Pada saat itu, bayang-bayang. bulan menutupi sebagian permukaan bumi yang kebetulan siang hari. Jika yang menutupi permukaan bumi itu bayangan inti bulan (umbra bulan), maka daerah yang tertutup itu menjadi gelap untuk beberapa menit (sekitar 6—7 menit). Dikatakan daerah itu mengalami gerhana matahari total atau sempuma.
Jika yang menutupi permukaan bumi hanya bayang-bayang tambahan (penumbra) bulan, daerah itu mengalami gerhana matahari sebagianatau partial. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini!
Jika kerucut bayang-bayang bulan tidak cukup panjang untuk sampai.ke permukaan bumi, akan terjadi gerhana matahari gelang.
Untuk mengetahui kemungkinan terjadinya gerhana matahari, perlu menghitung panjang bayang-bayang bulan. Dalam hal ini perlu diketahui jarak matahari-bumi dan jarak bumi-bulan.
Jarak matahari ke bumi berubah-ubah, antara 23.100 r sampai 23.900 r. Jarak bumi ke bulan berubah-ubah antara 57 r sampai 64 r. Jari-jari matahari = 109 r. Jari-jari bulan = 0,27 r. (r adalah jari-jari bumi)
Perhatikan gambar berikut ini !
0 Response to "Penjelasan Tentang Gerhana Bulan Dan Gerhana Matahari Beserta Perhitungannya"
Posting Komentar